Senin, 20 Oktober 2014

Kebiasaan Melalui 6 Tahap

Kebiasaan adalah pikiran yang diciptakan seseorang dalam benaknya, kemudian dihubungkan dengan perasaan dan diulang-ulang hungga akal meyakininya sebagai bagian dari perilaku.

  • ·         Berpikir
  • Pada tahap ini seseorang memikirkan sesuatu, memberi perhatian, dan berkonsentrasi padanya Sesuatu itu bisa ada dalam pikiran karena memiliki nilai lebih atau dianggap penting

  • ·         Perekaman

Ketika seseorang memikirkan sesuatu, otaknya merekam. Otaknya kemudian membuka file yang sejenis dengan pikiran itu dan menghubungkan dengan pikiran-pikiran lain, yang sejenis atau yang dinilai bermanfaat baginya. Perekaman adalah tahap yang sederhana dimana seseorang bisa menjahuinya dan menutup file, jika menghendaki.
  • ·         Pengulangan

Dalam tahap ini seseorang memutusakan untuk mengulang perilaku yang sama dengan perasaan yang sama. Maka, ia merekok berkali-kali, menenggak minuman keras, menonton televise sekian lama, makan mesti tidak sedang lapar, atau melakukan kegiatan lain, baik yang postif maupun negative.
  • ·         Penyimpanan

Karena perekaman dilakukan berkali kali, pikiran menjadi semakin kuat. Akal menyimpannya dalam file dan menghadirkan kehadapan anda setiap kali anda menghadapi kondisi serupa. Melepaskan diri dari perilaku semacam itu akan semakin sulit karena pikiran itu tersimpan didalam file akal bawah sadarnya.
  • ·         Pengulangan

Dalam tahap ini, disadari atau tidak,sesorang mengulang kembali perilaku yang tersimpan kuat dalam akal bawah sadarnya. Ia dapat merasakan bahwa dirinya telang mengulangi perilaku itu atau terjadi begitu saja diluar kemauannya. Setiap kali memori yang tersimpan di akal bawah sadar itu diulang, ia semakin kuat dan mendalam.
  • ·         Kebiasaan


Karena pengulangan yang berkelanjutan dan tahapan-tahapan dia atas yang dilalui, akal manusia meyakini bahwa kebiasaan ini merupakan bagian terpenting dari perilaku seseorang. Maka, ia memperlakukannya seperti bernafas, makan, minum, atau kebiasaan lain yang mengakar kuat. Jika sudah begitu, orang tidak dapat mengubahnya dengan hanya berpikir untuk mengubah, kemauan keras, atau dengan sesuatu yang berasal dari dunia luar semata. Ia harus mengubah makna yang terbentuk dalam pikiran dasar, kemudian membentuk program baru untuk dirinya dan mengulang-ulang program itu. Dengan demikian, ia akan melalui tahapan-tahapan seperti yang sudah dilalui dalam membentuk kebiasaan negative, kemudian ia ganti dengan kebiasaan positif.

Itulah tahap kebiasaan yang saya ambil dari buku “Terapi Berpikir Positif” karya Dr. Ibrahim Elfiky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar