Mereka
berkata akhinya aku bisa, ya aku memang bisa… bisa keluar dari zona nyaman ku,
dan aku tidak pernah membayangkan akan hal itu, terjadi begitu saja. Saat ini aku
belum sepenuhnya dapat pulih dari rasa itu, rasa yg pernah ada lalu dia buang
begitu saja. Aku masih bertanya- tanya apa yang terjadi? mengapa begini? mengapa
terjadi kepadaku? Oh Tuhan… sungguh aku tidak pernah membayangkan akan terjaid
seperti ini, semua diluar rencanaku, rencana yang sudah ku susun sedemikian
rupa namun hilang begitu saja. Kenangan yg pernah di lalui di labirin tersebut
seketika terlupakan, seseorang yang sangat kuharapkan dapat berjalan bersamaku
hingga akhir ternyata pergi, seseorang yang hanya berjalan menuju sebuah pintu
namun tak mampu untuk membuka pintu tersebut. Bahkan sekedar mengetuk nya saja
pun iya tak mampu. Dia hanya mengantar ku sampai depan pintu, lalu dia berbalik
arah ntah kemana. Yang kutahu saat ini, dia berjalan bersama seseorang menuju
pintu lain. Ntah lah apakah dia akan menetap dipintu tersebut atau hanya
mengantarnya kembali.
Namun yang kutahu saat ini pula, ternyata diriku masih dapat tersenyum bahkan tertawa,
tenyata aku baik-baik saja, bahkan aku bisa menjadi lebih baik dari apa yang
aku fikirkan. Aku bisa mulai berjalan untuk melewati labirin lain tanpa perlu
rasa cemas dan khawatir seseorang akan meninggalkanku. Seseorang berkata
kepadaku, bahwa jika nanti aku menemukan seseorang lain yang bersedia berjalan
bersamaku, aku tak boleh mengenggamnya
terlalu erat tapi buatlah dia tidak melepaskan genggamanku. Ya aku rasa itu
benar. Terima kasih untuk mu yang telah meninggalkan ku dan melepaskan
genggamannku, karena mu aku belajar bahwa kesetian itu tidaklah mudah dan
sebuah kesetian itu butuh perjuangan. karenamu kau telah memberikan kesempatan kepada sesorang yang jauh lebih baik untuk datang dihidupku. Dan aku menyadarinya bahwa sebuah kesetian itu
sangatlah mahal. Terimakasih untukmu yang meninggalkanku, karenamu sekarang aku
menjadi wanita yang lebih kuat, dan karenamu pula aku sadar siapa yang pantas
diperjuangkan dan tidak. Terima Kasih J
What if someone really wants to hold your hand tighter than ever before and the only thing that can make him let go of your hand is death? He will open the door for you and will walk with you until the very end.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusProud of u, always...
BalasHapus