Senin, 11 Januari 2016

Review Jurnal Job Enrichment

Kelompok 4 (pepaya) :
Allysa Puspacinta
Andiani Dini Putri
Anisa Rahma Hanifa
Dinda Deniati Pandini 
Nurfadillah Ami Santika


JUDUL
Enhancing Role Breadth Self-Efficacy: The Roles of Job Enrichment and Other Organizational Interventions
PENULIS
Sharon K. Parker
JURNAL
Journal of Applied Psychology
VOL  & NOMOR
Vol. 83, No. 6, 835-852
TAHUN
1998
REVIEWER
Allysa Puspacinta,Andiani Dini Putri,Anisa Rahma Hanifa,Dinda Deniati Pandini & Nurfadillah Ami Santika
TANGGAL REVIEW
8 Januari 2016
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Peran Breadth Self-Efficacy: Peran Job Enrichment dan
Intervensi Organisasi lainnya.
LATAR BELAKANG
Peran luasnya self-efficacy (RBSE) mengacu pada kemampuan yang dirasakan karyawan membawa satu set yang lebih luas dan lebih proaktif dari tugas pekerjaan yang melampaui ditentukan teknis persyaratan. Sebuah skala baru dikembangkan dari RBSE adalah internal konsisten dan berbeda dari konsep terkait kepribadian proaktif dan harga diri. Dalam sebuah cross sectional awal
Penelitian (N = 580), variabel desain kerja (job enrichment, pembesaran pekerjaan, dan keanggotaan kelompok perbaikan) adalah prediktor organisasi kunci RBSE. Penyelidikan ini diulangi dalam studi cross-sectional kedua (N = 622) dan diperpanjang dengan memeriksa perubahan dari waktu ke waktu (N = 459). Analisis membujur menunjukkan bahwa peningkatan pengayaan pekerjaan dan peningkatan kualitas komunikasi meramalkan
pengembangan lebih self-efficacy.
SUBJEK
Sampel cross-sectional pada waktu 1 termasuk 622 peserta yang usia berkisar 16-63 tahun (M = 38,07, SD = 10,40) dan yang kepemilikan berkisar dari kurang dari 1 tahun sampai 22 tahun (M --- 8.08, SD = 6.98). Enam persen dari peserta perempuan, dan 20% memiliki kontrak kerja sementara. Pada waktu 2, ada 778 peserta yang menyelesaikan kuesioner (ukuran sampel meningkat dibandingkan dengan waktu 1 adalah karena ekspansi tenaga kerja untuk mengatasi lebih besar permintaan di seluruh dunia untuk produk). Dari jumlah tersebut, 459 peserta juga telah menyelesaikan survei sebelumnya dan itu cocok ini sampel yang digunakan untuk komponen longitudinal.
METODE
dua studi lapangan yang dilakukan di perusahaan terpisah yang menguji proposisi penelitian. Studi pertama didasarkan pada data cross-sectional. Itu Keberadaan asosiasi cross-sectional antara organisasi praktek dan RBSE.
KESIMPULAN
proposisi bahwa berbagai intervensi organisasi dapat mempromosikan sejauh yang karyawan merasa percaya diri untuk mengambil berbagai proaktif, interpersonal, dan integratif tugas - yaitu, untuk meningkatkan RBSE mereka. Menggunakan skala baru dikembangkan, terbukti handal dan valid, saya melakukan dua bidang studi yang bersama-sama memberikan dukungan untuk proposisi ini, meskipun menunjukkan bahwa hanya memilih praktik organisasi bentuk pengembangan RBSE. Pada tingkat umum, implikasi penting dari temuan ini adalah bahwa serta membangun tenaga kerja dengan tinggi self-efficacy dengan merekrut tepat karyawan (seperti yang dengan harga diri yang tinggi, dengan gaya kepribadian proaktif, atau dengan tingkat tinggi kemampuan kognitif dan motivasi intrinsik), yang self-efficacy karyawan yang ada dapat ditingkatkan melalui organisasi intervensi.
SARAN
kebutuhan yang jelas untuk melakukan penelitian ini dalam
organisasi lain untuk memastikan generalisasi dari Temuan, terutama mengingat bahwa studi ini melibatkan dua Perusahaan Inggris berbasis. Ada juga akan menjadi nilai untuk terus mengembangkan ukuran RBSE (misalnya, dengan membandingkan pendekatan Likert digunakan di sini dengan Bandura, 1986, pendekatan). Pada tingkat konseptual, penting untuk menyelidiki mekanisme yang organisasi variabel mempengaruhi RBSE. Misalnya, melakukan pengayaan pekerjaan meningkatkan pengalaman penguasaan enactive bahwa dalam peningkatan gilirannya self-efficacy, seperti yang saya telah berteori, dan ada link antara RBSE karyawan dan kinerja mereka? Investigasi pertanyaan terakhir tidak akan mudah karena ukuran yang tepat kinerja diperlukan. Akhirnya, hubungan antara RBSE dan karyawan kesejahteraan kebutuhan untuk diperiksa. Dalam kompleks dan lingkungan yang tidak pasti, karyawan dengan RBSE lebih tinggi mungkin lebih mampu mengatasi tuntutan yang muncul, sehingga meminimalkan stres yang mereka alami.




Menurut Kelompok kami jurnal berjudul “Enhancing Role Breadth Self-Efficacy: The Roles of Job Enrichment and Other Organizational Interventions” Sangat baik karena peneliti menjelaskan laporan secara lengkap dengan menjelaskan dan menjabarkan hasil pembahasan dari penelitian tersebut.


Kamis, 07 Januari 2016

Review Jurnal Kepuasan Kerja

Kelompok 4 (Pepaya):
Allysa Puspacinta
Andiani Dini Putri
Anisa Rahma Hanifa
Dinda Deniati Pandini
Nurfadillah Ami Santika

Review Jurnal Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Resiliensi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan Kantor Pusat PT. BPD Bali

Judul
Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Resiliensi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan Kantor Pusat PT. BPD Bali
Penulis
I Gusti Ayu Agung Yesika Yuniar, Harlina Nurtjahjanti, dan Diana Rusmawati
Jurnal
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro
Vol. & Nomor
Vol. 9 No. 1
Tahun
2011
Reviewer
Allysa Puspacinta, Andiani Dini Putri, Anisa Rahma Hanifa, Dinda Deniati Pandini, & Nurfadillah Ami Santika
Tanggal Review
8 Desember 2016
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja terhadap OCB, hubungan antara resiliensi terhadap OCB, serta hubungan antara kepuasan kerja dan resiliensi terhadap OCB pada karyawan Kantor Pusat PT. BPD Bali.
Latar Belakang
Penelitian ini juga dilatar belakangi oleh terbatasnya penelitian mengenai kepuasan kerja dan resiliensi dengan organizational citizenship behavior(OCB) karyawan Kantor Pusat PT. BPD Bali.
Subjek
Populasi penelitian ini berjumlah 187 orang dan sampel penelitian berjumlah 127 karyawan tetap Kantor Pusat PT. BPD Bali yang minimal telah bekerja selama dua tahun. (seluruh karyawan Kantor Pusat  PT. BPD Bali yang berjumlah 191 orang). Penentuan sampel menggunakan teknik proporsional sampling.
Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah self-report questionare (Anastasi, 1997). Penelitian ini menggunakan skala psikologi sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan tiga macam skala yaitu Skala OCB, Skala Resiliensi dan Skala Kepuasan Kerja. Ketiga skala tersebut menggunakan model skala Likert, dengan modifikasi alternatif jawaban menjadi lima respon yang terdiri dari pernyataan yangfavorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung).
Kesimpulan
Tidak adanya  tanda negatif  pada koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang positif. Hubungan positif artinya jika kepuasan kerja meningkat maka OCB meningkat juga atau sebaliknya. Mengingat signifikansi yang diperoleh maka dapat diartikan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan OCB adalah signifikan. Jadi dapat disimpulkan H1 dan H2 diterima.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan OCB. Karyawan akan melaksanakan tugas melebihi dari kewajiban formal yang ditentukan apabila mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja dan resiliensi merupakan salahsatu faktor yang menentukan OCB.
Saran
Usaha meningkatkan OCB (Organizational Citizenship Behavior) karyawan berkaitan dengan pengaruh kepuasan kerja dan resiliensi, dapat disarankan sebagai berikut:
1.      Bagi Manajemen Kantor Pusat PT. BPD Bali
a.   Mengingat kepuasan kerja dan resiliensi berpengaruh positif, maka sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan menghargai karyawan-karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut.
b.      Memperhatikan aset yang dimiliki karyawan.
c.   Menumbuhkan rasa persaudaraan dan saling percaya di lingkungan kerja.
d.    Pimpinan atau manajemen perusahaan memperhatikan faktor-faktor lain seperti, budaya setempat, budaya dan iklim organisasi, kepribadian dan suasana hati (mood), masa kerja dan jenis kelamin(gender).
2.    Sedangkan bagi penelitian selanjutnya yang berminat untuk memperdalam topik yang sama, dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dengan memperluas orientasi kancah penelitian dengan mempertimbangkan variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap varibel OCB.


Menurut kelompok kami jurnal yang berjudul  “Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Resiliensi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan Kantor Pusat PT. BPD Bali” cukup baik karena peneliti menjelaskan laporang secara lengkap dengan menuliskan secara rinci teori yang mendukung penelitian. Peneliti juga menjelaskan dan menjabarkan hasil dan pembahasan dari penelitiannya. Peneliti juga memberikan saran berdasarkan data dan hasil yang diperoleh dari penelitian, bukan semata-mata menurut pendapat pribadi.


Rabu, 06 Januari 2016

Review Jurnal Motivasi

Kelompok Pepaya :
Allysa Puspacinta
Andiani Dini Putri
Anisa Rahma Hanifa
Dinda Deniati Pandini
Nurfadillah Ami Santika

Peranan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Pada Agen Yang Bekerja Di Kantor Operasional Pondok Gede Dan Kalimalang Ajb Bumiputera 1912 Cabang Jakarta Timur

Judul
Peranan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Pada Agen Yang Bekerja Di Kantor Operasional Pondok Gede Dan Kalimalang Ajb Bumiputera 1912 Cabang Jakarta Timur
Penulis
Sulis Mariyanti & Renny Meinawati
Jurnal
Jurnal Psikologi
Vol. & Nomor
Vol. 5 No. 1
Tahun
2007
Reviewer
Allysa Puspacinta, Andiani Dini Putri, Anisa Rahma Hanifa, Dinda Deniati Pandini, & Nurfadillah Ami Santika
Tanggal
28 Desember 2015
Tujuan Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran empiris tentang:
a. Motivasi berprestasi dan prestasi kerja agen yang bekerja di AJB Bumiputera pada kantor operasional Kalimalang dan Pondok Gede.
b. Mengetahui ada tidaknya peranan motivasi berprestasi terhadap prestasi kerja agen yang bekerja di AJB Bumiputera pada kantor operasional Kalimalang dan Pondok Gede.
Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan dengan besar prosentase 91,2% adalah sampel perempuan dan 8,8% adalah laki-laki.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimen, dimana penulis tidak memberikan manipulasi atau perlakuan apapun pada sampel penelitian.
Cara & Alat Mengukur Variabel
Untuk mengukur motivasi berprestasi pada agen di perusahaan asuransi, penulis menggunakan teknik proyeksi yang dikembangkan oleh McClelland dan dikenal dengan sebutan TAT (Thematic Apperception Test). Tes ini mengukur 3 hal dalam diri seseorang, yaitu mengukur motivasi berprestasi, mengukur motivasi afiliasi, dan mengukur motivasi kekuasaan. TAT terdiri dari 6 buah kartu yang berisi gambar-gambar. Adapun waktu yang digunakan dalam pengetesan TAT McClelland ini adalah tidak terbatas, dalam arti waktu tes baik pengerjaan pada tiap kartu maupun secara keseluruhan disesuaikan dengan situasi pengetesan
di lapangan. Dalam hal mengerjakan TAT, individu diminta untuk menulis cerita-cerita secara spontan tentang gambar-gambar yang bersifatambiguous, dengan asumsi bahwa individu akan memproyeksikan kebutuhannya ke dalam cerita dan ini mencerminkan tema dasar atau kebutuhan (need) tertentu. Dari cerita-cerita TAT tersebut dianalisis guna mendeterminasi apakah mereka memiliki imajinasi prestasi, ataukah imajinasi akan kebutuhan lain.
Definisi Operasional Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi.
·         Menurut McClelland, motivasi sendiri merupakan istilah yang lebih umum, yaitu suatu istilah yang dipergunakan untuk keseluruhan fenomena yang melibatkan tingkah laku individu sebagai hasil suatu rangsang situasi atau motif (dalam Rahmi, 2004).
·         Menurut Robbins (dalam Winardi, 2004), motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.
·         Jerry L. Gray dan Frederick A. Starke (dalam Winardi, 2004) mengemukakan motivasi adalah hasil proses-proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menimbulkan sikap antusias dan persistensi untuk mengikuti arah tindakan-tindakan tertentu.
Operasional VariabelDependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi kerja.
·         Suprihanto (dalam Kusuma, 2004) mengemukakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai ukuran misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
·         Menurut Stolovitch dan Keeps (dalam Rivai, 2005), prestasi kerja merupakan seperangkat hasil yang dapat dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.
·         Donnelly, Gibson, & Ivancevich (dalam Rivai, 2005) juga menyatakan bahwa kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
Hasil Penelitian
Berdasarkan data penelitian dari hasil tes motivasi berprestasi dan data prestasi kerja dari perusahaan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar sampel memiliki motivasi berprestasi tinggi, namun disisi lain sebagian besar sampel justru prestasi kerjanya rendah.
Hasil penelitian ini sangat kontras atau berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa motivasi berprestasi
memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Murray serta Miller dan Gordon (dalam Yusanto, 2005) yang menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi pada sejumlah manager, artinya manager yang mempunyai
motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja yang tinggi, dan
sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasinya juga rendah. Perbedaan ini kemungkinan dikarenakan
oleh jenis pekerjaan sampel yang diambil berbeda antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang saat ini penulis lakukan. Penelitian di atas menggunakan sampel dengan latar belakang pekerjaan sebagai manager, sedang
dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel dengan latar belakang pekerjaan sebagai agen asuransi. Pada dasarnya dua jenis pekerjaan di atas sama-sama memungkinkan munculnya motivasi berprestasi, yaitu dikarenakan samasama
memiliki orientasi kerja pada pencapaian target dan sama-sama berada pada lingkungan kerja yang penuh persaingan. Namun dua jenis pekerjaan tersebut berbeda dalam nilai prestise yang terkandung dalam pekerjaan tersebut.
Penulis menyimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi kerja selain variabel-variabel diatas, antara lain status agen (karyawan kontrak), status pekerjaan (sebagai pekerjaan sampingan), minat, upah/gaji yang diterima, kurang tepatnya sasaran dalam mencari calon klien, kepuasan, dan banyaknya saingan atau sudah banyaknya perusahaan asuransi sehingga menyulitkan agen untuk mendapatkan klien dengan mudah.


menurut kelompok kami jurnal yang kami review sudah cukup baik, namun alat ukur yang digunakan kurang banyak sehingga saran untuk penelitian berikutnya diharapkan menambahkan alat ukur atau tes agar hasilnya lebih baik