Rabu, 04 November 2020

Part 1

 Kalian tau tidak yang menarik dari sebuah kata perjuangan?

“Jatuh lalu bangkit”

Dan kalian tau tidak yg menarik dari sebuah kata jatuh hati?

“luka lalu sembuh”

Dan kalian tau tidak yang menarik dari sebuah pengorbanan?

“kecewa lalu ikhlas”

I think I've felt it all hahah dan saya rasa kalian juga pasti pernah merasakan itu semua, but don’t worry itu semua adalah pembelajaran, sebuah pembelajaran yang menjadikan kalian menjadi manusia yang kuat, kuat menghadapi rintangan dalam kondisi apapun. Sebuah pembelajaran yang menjadikan kalian menjadi manusia yang lebih rasional dan tentunya dewasa. Jangan pernah takut untuk jatuh hati, jangan pernah takut untuk berjuang, dan jangan pernah takut untuk berkorban. Karena kalian tidak tau setelah kalian jatuh hati, berjuang, dan berkorban akan menjadikan kalian apa. It’s a secret. Sebuah rahasia yang mendebarkan, yang membuat kalian bertanya-tanya akan ada hal apa setelah ini? Percayalah itu sangat menarik, because I've felt it.

When somebody love me… (bukan lagi nyanyi please gausah pake nada hahaha), ya ketika sesorang mencintaimu pastinya itu adalah hal yang menyenangkan terlebih lagi jika itu adalah orang yang kalian suka. Pasti rasanya seperti cupid berpihak pada mu. Tapi… jika orang yang kalian sukai tidak membalas perasaan kalian, sakit bukan? I think biasa aja sih sebenernya HAHAHA. Ya memang biasa aja, tp gimana jika orang yang kalian sukai ternyata hanya memberikan harapan palsu? rasanya AH MANTAP!! Wkwk sakit woyyy.

Saya menyebutnya PHP (Pemberi Harapan Palsu), kenapa bisa ada PHP? Karena kita sudah Jatuh Hati, ya jatuh hati kepada seseorang yang tidak bisa menghargai sebuah perasaan yang tulus. Jatuh hati kepada orang yang hanya mengenal kata bermain, seseorang yang hanya mengenal kata “tidak enak”, saya fikir itu sangat jahat. Jika seseorang memang tidak berniat untuk membuka hatinya, please jangan mengintip karena itu akan membuat seseorang yang mencintaimu hanya akan berharap, please just say "go away". Karena  kalian tidak tau hal apa yang sudah dilakukan sesorang agar bisa jatuh hati, terlebih lagi jika seseorang itu pernah memiliki luka yang mendalam. Kalian tidak tau seberapa hebat perjuangan nya untuk tetap bertahan menjalani kehidupan nya, sebuah perjuangan yang membuat nya hampir jatuh, jatuh kedalam lubang yang tidak diketahui kedalamannya. Dan buat kalian yang pernah jatuh kedalam lubang tersebut, kalian hebat kalian luar biasa kalian adalah manusia-manusia kuat.

BEGIN

Aku kembali dengan hati yang baru, hati yang pulih dari masa lalu, bahkan aku bisa mencintai lagi. Sungguh aku bisa, bukan sebuah pelarian tapi benar benar cinta yang bisa di rasakan. Aku mulai mengerti luka dan sembuh, jatuh dan bangkit, kecewa lalu ikhlas. Aku sedikit berbeda dari dari diriku yang dulu, aku tak lagi memaksakan apapun, bahkan hati yang ingin pergi. Karena aku percaya yang pergi akan kembali dengan yang lebih baik. aku mulai memahami sebuah keikhlasan, dari sebuah kekecewaan yang kudapatkan. Kekecewaan yang pernah membuat ku tidak percaya diri dan hampir menyerah. Aku mulai mengerti cara bangkit, bangkit dari luka masa lalu.

Beberapa waktu setelah keluar dari labirin itu, aku mulai memasuki labirin lain, but im alone and its no problem karena memang dari awal sudah kupersiapkan hanya untuk seorang diri. Aku berjalan dengan penuh harapan akan sesuatu yang baru, aku mulai merancang kehidupan ku yang baru dengan penuh keyakinan bahwa aku baik-baik saja. Ya memang beberapa saat aku banyak bertemu dengan seseorang yang mau berjalan bersama ku, tapi ternyata aku belum mampu untuk berjalan bersama karena seperti yang ku bilang aku hanya mempersiapakan bekal untuk seorang diri, aku perlu mencari sesuatu terlebih dahulu sebelum nantinya aku akan menemukan sesorang yang sungguh2 ingin berjalan bersamaku. Bersungguh sungguh untuk tidak melepas tanganku dalam keadan apapun, bahkan ketika menemukan persinggahan yang sangat nyaman.

Tapi manusia hanyalah manusia yang dapat tergoda oleh hal apapun terlebih lagi saat itu aku cukup kelelahan saat membawa perbekalan ku, dan saat itu seseorang datang menawarkan bantuan dan….

Next Part 2 ya J

Sabtu, 15 Februari 2020

Terima Kasih


Mereka berkata akhinya aku bisa, ya aku memang bisa… bisa keluar dari zona nyaman ku, dan aku tidak pernah membayangkan akan hal itu, terjadi begitu saja. Saat ini aku belum sepenuhnya dapat pulih dari rasa itu, rasa yg pernah ada lalu dia buang begitu saja. Aku masih bertanya- tanya apa yang terjadi? mengapa begini? mengapa terjadi kepadaku? Oh Tuhan… sungguh aku tidak pernah membayangkan akan terjaid seperti ini, semua diluar rencanaku, rencana yang sudah ku susun sedemikian rupa namun hilang begitu saja. Kenangan yg pernah di lalui di labirin tersebut seketika terlupakan, seseorang yang sangat kuharapkan dapat berjalan bersamaku hingga akhir ternyata pergi, seseorang yang hanya berjalan menuju sebuah pintu namun tak mampu untuk membuka pintu tersebut. Bahkan sekedar mengetuk nya saja pun iya tak mampu. Dia hanya mengantar ku sampai depan pintu, lalu dia berbalik arah ntah kemana. Yang kutahu saat ini, dia berjalan bersama seseorang menuju pintu lain. Ntah lah apakah dia akan menetap dipintu tersebut atau hanya mengantarnya kembali.
Namun yang kutahu saat ini pula, ternyata diriku masih dapat tersenyum bahkan tertawa, tenyata aku baik-baik saja, bahkan aku bisa menjadi lebih baik dari apa yang aku fikirkan. Aku bisa mulai berjalan untuk melewati labirin lain tanpa perlu rasa cemas dan khawatir seseorang akan meninggalkanku. Seseorang berkata kepadaku, bahwa jika nanti aku menemukan seseorang lain yang bersedia berjalan bersamaku, aku tak boleh  mengenggamnya terlalu erat tapi buatlah dia tidak melepaskan genggamanku. Ya aku rasa itu benar. Terima kasih untuk mu yang telah meninggalkan ku dan melepaskan genggamannku, karena mu aku belajar bahwa kesetian itu tidaklah mudah dan sebuah kesetian itu butuh perjuangan. karenamu kau telah memberikan kesempatan kepada sesorang yang jauh lebih baik untuk datang dihidupku. Dan aku menyadarinya bahwa sebuah  kesetian itu sangatlah mahal. Terimakasih untukmu yang meninggalkanku, karenamu sekarang aku menjadi wanita yang lebih kuat, dan karenamu pula aku sadar siapa yang pantas diperjuangkan dan tidak. Terima Kasih J

Senin, 10 Februari 2020

"Akhirnya Kau Bisa"



9 Juni 2012, ya itulah awal kisah ku…. Awal dari sebuah perjalanan disebuah labirin dengannya. Singkat cerita, ketika pertama kalinya aku memasuki sebuah labirin dengan “kamu”, ya kamu yg kusebut dengan kekasihku. Saat itu… ketika kita memasuki labirin tersebut kita bergandengan tangan. WOOOWWW dunia serasa sangat indah, yaaa seketika mataku buta, namun buta dengan cinta. Begitulah aku memaknai nya setelah mengenalmu. Kita berputar disebuah labiran yang sangat memiliki banyak pintu, dan kita sendiri belum tau kemana arah pintu yang akan kita tuju nantinya. namun, kita sangat bahagia untuk beberapa saat hingga kita belum memutuskan arah pintu mana yg akan membawa kita keluar. Kita hanya berjalan saling bergandengan tangan dan tanpa sebuah perbekalan. Yaa aku harap kalian tau maksud dari sebuah perbekalan. Seiring waktu kita lelah karena kita hanya berjalan tanpa tujuan, kita duduk sejenak dan berbincang tentang pintu mana yang akan membawa kita keluar dari sebuah labirin ini. Hufttttt itu sangat lama untuk memikirkannya, hingga akhirnya kita memutuskan untuk menuju pintu 8. Kenapa ku sebut delapan? Hmm itu rahasia dan kurasa hanya beberapa dari kalian yg mengetahuinya hehe.

Setelah kita memutuskan bahwa pintu 8 yang akan kita tuju, kita memulai dengan melewati satu persatu pintu, dimana ketika kita melewatinya disitu banyak sekali rintangan atau cobaan yang mengganggu dan memisahka kita. Sedih senang tawa suka dan duka kita lewati dengan saling bergandengan tangan. Begitu banyak pengorbanan dan luka yg kita lewati, hingga aku lupa rasanya sakit. Kita sangat bahagia kala itu, dan sekali lagi kita melupakan sebuah perbekalan. Hhhh kita kebingungan karena kita sudah mencapai pintu ke 6 namun perbekalan yg kita miliki hanya sedikit dan itu membuat kita sedikit ragu untuk mecapai pintu 8 dengan perbekalan yg seadanya. Kita saling bertanya “apakah cukup?” Aku hanya dapat berkata “Jika tuhan berkehendak  tidak ada yg tidak mungkin”. Dan kita berjalan lagi dengan penuh keyakinan, namun apakah kalian tau? Ketika kita memasuki pintu ke 7? Sekali lagi saya katakan  WOOWW disitu sangat banyak rintangan dan bahkan aku sendiri tidak yakin kita dapat melewatinya.

Dan benar saja, beberapa rintangan sangat rumit dan sangat menguras emosi dan fikiran. Seketika kita berdua kelelahan dan bertanya, “apa yang harus kita perbuat?”.  Aku terdiam dan hanya menggandeng tangannya kembali untuk berjalan. Namun apa kalian tau apa yg selanjutya terjadi? Hhhhh ternyata di kejauhan dia melihat sebuah persinggahan, namun berbeda dari jalan yang akan kita tuju. Dia memaksa untuk bersinggah sejenak, tapi aku tak melepaskan tangan nya, karena aku takut berjalan seorang diri. Aku mencoba untuk meyakinkan nya bahwa dipintu 8 nanti kau akan dapat beristirahat dengan ku. Namun dia tetap bersikeras untuk pergi ke persinggahan tersebut, bahkan untuk melepaskan tanganku yg menggenggamnya dia tega menancapkan duri. Sakit….sakit sekali dan akhirnya kulepaskan genggaman ku, lalu dia berlari menuju persinggahan tersebut dan ku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Ku menunggu beberapa saat, namun ternyata dia tak kembali. Akhirnya ku coba menghampiri namun kulihat dia sedang tertidur nyaman. Yaa sangat nyaman tanpa memperdulikan awal dan tujuan kita untuk menuju pintu 8. Ku mencoba membangunkannya namun dia begitu terlelap, akhirnya kuputuskan juga untuk beristirahat.

Dan kalian tau apa yg selanjutnya terjadi? Ketika aku bangun dari istirahatku, ternyata dia sudah berjalan dengan seseorang yg tidak ku kenal menuju pintu lain. Sejenak aku terdiam dan meneteskan air mata, aku bingung sungguh bingung. Lalu ku berteriak memanggil dan, meyakinkannya untuk kembali berjalan bersamaku. Namun dia hanya menoleh dan berkata “aku lelah”. Saat itu aku sungguh tak tau harus berbuat apa, sesak dadaku… aku hampir berputus asa, namun ternyata Tuhan tidak membiarkan ku begitu saja, dia berbisik dan memberiku kekuatan untuk melanjutkan perjalanan. Ya tapi perjalanan yang berbeda. Kenapa berbeda? Karena perjalan menuju pintu 8 hanya dapat dilalui dengan bergandengan tangan, dan kini aku seorang diri. Ku mencari jalan keluar dari labirin yang sesak ini, jalan yang berbeda dari jalan tujuan awal ku dengannya dan itu tidaklah mudah begitu banyak rintangan pula, hingga suatu waktu ku menemukan suatu pintu, Pintu yang begitu terang. Sejenak ku terdiam dan memandangi pintu itu dan mulai bertanya “apa yang ada didalam sana?”.dengan penuh keyakinan ku buka pintu tersebut dan kulihat dunia yg begitu terang dan banyak orang tersenyum kepada ku.. lalu salah seorang itu menghampiriku dan berkata “Akhirnya Kau Bisa

Tamat

Note : Untuk kamu yg disana yg sudah berdua dengannya, aku harap kamu baik-baik saja dan berbahagia. Aku doakan yg terbaik untuk mu.
_ADP_

Rabu, 14 Desember 2016

Tes Kepribadian SPSS Berbasis Komputer

Nama anggota kelompok:
Allysa Puspacinta                 (10513711)
Andiani Dini Putri                 (10513877)
Anisa Rahma Hanifa             (11513078)
Dicky Noviandi R                (12513423)
Dinda Deniati Pandini           (12513549)
Nurfadillah Ami Santika        (19513781)

EPPS
1. Sejarah tes EPPS
Psikolog Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam hal motif, menekan, dan kebutuhan. Murray menggambarkan kebutuhan sebagai potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu diberikan.
Teori kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan. Sementara beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah, kebutuhan lain yang lebih mendalam duduk di alam kita. Menurut Murray, kebutuhan-kebutuhan psikogenik berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar, tapi memainkan peran utama dalam kepribadian kita.
Kepribadian Form Penelitian dan Jackson Personality Inventory juga terstruktur tes kepribadian berdasarkan teori Murray kebutuhan tapi dibangun sedikit berbeda dari EPPS dengan harapan validitas meningkat.
Tes EPPS ini telah diterbitkan dalam jangka waktu yang lama oleh The Corporation Psikologis, dan sekarang dikenal dengan Penilaian Harcourt. Pada tahun 2002 hak penerbitan di seluruh dunia dikembalikan pada Harcourt Allen L. Edwards Life Trust. Untuk wilayah Eropa, EPPS diterbitkan oleh Dimensi Test.
Dikembangkan oleh psikolog dan University of Washington profesor, Allen L. Edwards, EdwardsPersonal Preference Schedule (EPPS) adalah pilihan paksa, obyektif, persediaan kepribadian non-proyektif. Target audiens di antara usia 16-85 dan memakan waktu sekitar 45 menit untuk menyelesaikan. Edwards, yang merevolusi penelitian psikologi dengan teknik statistik baru, berasalkonten pengujian dari teori sistem kebutuhan manusia yang diusulkan oleh Henry Alexander Murray,yang mengukur rating individu dalam lima belas kebutuhan normal atau motif. The EPPS dirancang untuk menggambarkan relatif pentingnya individu beberapa kebutuhan yang signifikan dan motif. hal ini berguna dalam situasi konseling ketika tanggapan ditelaah dengan terperiksa.
EPPS adalah salah satu tes verbal, dimana karena sifat-sifat dari tes verbal ini bisa membuat individu menjadi waspada, sehingga bisa saja berbohong. Namun harus diingat bahwa korelasi antara apa yang dicerminkan keluar dengan keadaan ”dalamnya” mempunyai korelasi yang tinggi (0,871).
EPPS dituangkan dalam bentuk forced choice technique (fct), sesuai dengan kehidupan sehari-hari merupakan pencerminan keadaan sehari-hari, dimana individu dipaksakan untuk memilih sesuatu dan implisit berarti menolak yang lain. Di sini individu harus memilih salah satu pernyatan yang lebih disukainya.
EPPS merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dan memakai forced choice technique (fct). Sifatnya memilih, diantarkan kepada pilihannya (walaupun dasarnya juga alternatif, A atau B namun disertai kata-kata yang sifatnya mengantar kepada pilihannya). Tes kepribadian ini untuk melihat kecenderungan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Menurut Edwards (1953) kebutuhan-kebutuhan seseorang dapat diklasifikasikan ke dalam 15 golongan yang dibuat berdasarkan daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh Henry Murray dan kawan-kawan (1938).

2. Pengertian tes EPPS
Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan. (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).
Salah satu tes kepribadian adalah EPPS atau Edward Personal Preference Schedue. EPPS adalah tes untuk mengukur kecenderungan-kesenderungan yag kita sukai dan megenai perasaan dalam bentuk soal-soal berpasangan.perlu diketahui bahwa penyataan tersebut bisa keluar berulang di soal lain, sehingga ada perlu memperhatika kosistensi anda.Tes ini digunakan untuk mengetahui 15 variabel kepribadian seseorang.(Tim Bintang Edukasi,2016)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas EPPS atau Edward Pesonal Preference Schedule adalah salah satu tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. tes ini untuk mengukur kecenderungan-kesenderungan yang kita sukai dan megenai perasaan dalam bentuk soal-soal berpasangan.

3. Tujuan dan manfaat
Tes EPPS untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati & Suryaningrum, 2005). Dalam menjawab item-item EPPS, subyek memiliki kecenderungan untuk melakukan press. Untuk menyiasati hal tersebut, Edward berusaha membuat pasangan-pasangan pernyataan imbang, jumlahnya antara yang mengandung press dengan yang tidak. Dari EPPS akan dihasilkan suatu need profil atau kepribadian seseorang. Hal ini sifatnya ipsative, yaitu untuk membandingkan need profil seseorang dengan yang lain harus dibandingkan keseluruhan need profil tersebut dan bukan setiap need-nya. Membandingkan setiap need dari seseorang hanya boleh dilakukan bila bersifat kelompok (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

4. Langkah-langkah alat tes
a. Instruksi EPPS
Berikut ini instruksi yang harus dilakukan Testee (orang yang melakukan tes) dalam menyelesaikan tes  kepribadiaan EPPS:
1) Testee memilih satu dari dua pernyataan yang telah disediakan (A atau B) yang lebih menggambarkan dirinya.
2) Apabila dua pernyataan tersebut sama-sama tidak disukai atau sama-sama disukai, testee tetap harus memilih mana yang lebih khas menggambarkan dirinya.
3) Pilihan harus berdasarkan perasaan testeetidak berdasarkan apa yang dianggap wajar.
4) Tidak ada jawaban benar atau salah.
5) Jangan ada item yang terlewati.

b. Langkah-langkah Pengerjaan Tes EPPS Secara Online
1) Testee diminta untuk mengisi form biodata
       
2) Form digunakan testee untuk melakukan tes secara online, setelah testee mengisi biodata. Pada form ini, ditampikan informasi tentang: nomer tes, waktu yang telah digunakan, tombol mulai tes, tombol untuk menuju nomer tes tertentu, tombol untuk menampilkan jawaban tes yang telah diisi oleh testee, tombol untuk kembali ke nomer tes sebelumnya atau ke nomer tes selanjutnya dan tombol selesai.
       
3) Form isi tes manual dibawah ini digunakan untuk mengisi hasil tes kepribadiaan EPPS yang dilakukan secara manual terlebih dahulu (diisi oleh testee dikertas).
      


4) Didalam form hasil analisa, otomatis akan ditampilkan hasil 15 Need dengan kategori: sangat rendah, rendah, cenderung rendah, rata-rata, cenderung tinggi, tinggi dan sangat tinggi. Hasil Cons (consistency) juga ditampilkan dengan hasil deskriptif  VALID atau NOT VALID. Isian Interpretasi disediakan untuk menampung catatan interpretasi pihak yang berkompeten didalam membaca hasil analisa tes kepribadiaan EPPS.
5) Hasil analisa tes EPPS disediakan dalam bentuk laporan untuk memudahkan membaca hasil tersebut.
      

c. Langkah-langkah Skoring EPPS
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan skoring hasil tes kepribadian EPPS:
1) Buatlah garis merah melalui:
No : 1, 7, 13, 19, 25
No : 101, 107, 113, 119, 125
No : 201, 207, 213, 219, 225
2) Buatlah garis biru melalui:
No : 26, 32, 38, 44, 50
No : 51, 57, 63, 69, 75
No : 151, 157, 163, 169, 175
3) Disebelah kanan, ada kolom bertuliskan :
a) n (need)
b)    r (raw)
Menghitung secara horisontal
Menghitung A yang dilingkari, kecuali A yang terkena garis merah tidak dihitung.
c) c (column)
Menghitung secara vertikal
Menghitung B yang dilingkari, kecuali yang terkena garis merah tidak dihitung
d) s (sum)
Jumlah r + c
e) ss
Sesuai Norma
4) Menghitung Konsistensi
a) Membandingkan secara vertikal dan sejajar jawaban A/B yang terkena garis merah dengan jawaban A/B yang terkena garis biru.
b) Bila sama (Sama memilih A atau sama memilih B), dalam kotak dibawah diberi tanda P, bila berbeda tidak diberi apa-apa.
c) Jumlahkan kotak yang diberi tanda P.
d) Tulis Jumlah tanda P, pada kolom CONS (consistency)
5. Tahapan tes EPPS
a. Tahapan dalam bentuk flowchart



Hak Akses Pengguna
Pada pengembangan aplikasi tes kepribadian EPPS terdapat 2 user : Administrator dan User, dimana masing-masing user tersebut dibedakan berdasarkan hak aksesnya.
a) Administrator
Mempunyai hak akses pada keseluruhan data master, proses tes dan penyajian laporan.
b) User
Hanya mempunyai hak akses melakukan tes secara online.

6. Perbandingan tes kepribadian EPPS manual dengan komputer
Tes EPPS Berbasis Komputer merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes menggunakan komputer ini sebenarnya sama dengan tes EPPS manual yaitu menggunakan satu perangakat tes dengan isi dan panjang tes yang sama. Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian butir soal yang tidak lagi meggunakan kertas (paper), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban. Sistem skoring atau koreksi langsung dilakukan oleh komputer. Dan biasanya peserta tes bisa mengerjakan dan melihat butir soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir.  Tes EPPS berbasis komputer lebih mudah dan tidak memerlukan alat tulis apapun seperti penggunaan tes EPPS manual.
7. Kesimpulan dan Saran
Jadi dapat disimpulkan EPPS atau Edward Pesonal Preference Schedule adalah salah satu tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Tes ini untuk mengukur kecenderungan-kecenderungan yang kita sukai dan megenai perasaan dalam bentuk soal-soal berpasangan. Tujuan dari EPPS adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Perbedaan EPPS manual dengan sistem komputer terletak dari alat yang digunakan. Mahasiswa psikologi dan psikolog diharapkan memahami dan mengaplikasikan test menggunakan EPPS online karena penggunaan teknologi semakin berkembang dan kita harus memanfaatkan teknologi sebagai sarana maupun media yang dapat memudahkan dalam pelaksanaan test psikologis.

Daftar pustaka

Karmiyati., Diah., & Suryaningrum, C. (2005). Pengantar Psikologi Proyektif. UMM Press. Malang

Tim Bintang Edukasi. (2016). Big Job Test Terlengkap.  Edisi Pertama. Jakarta: Tim Bintang Wahyu.

Amelia, T., & Indriyanti, R. (2010). Pengembangan aplikasi tes kepribadian menggunakan metode edward’s personal preference schedule (epps). In: Seminar Nasional Sistem & Teknologi Informasi (SNASTI).

Sabtu, 29 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI (TUGAS 2)

Nama : Andiani Dini Putri
Kelas : 4PA06
NPM : 10513877

 A. Elemen dan karakteristik sistem yang dibutuhkan dalam membangun Sistem Informasi Psikologi.

  1. Elemen Sistem Menurut (Togar, 1994:11) Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Input – output adalah kerangka yang bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan menentukan alternatif – alternatif untuk peningkatan performansi sistem (anlisis hasil akhir) (Togar, 1994:31). Lingkungan sistem adalah kumpulan obyek dimana perubahannya akan mempengaruhi sistem dalam batas – batas tertentu. (Togar, 1994:24) 
  2. Tujuan setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. 
  3. Mekanisme pengendalian 

  • Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi. 
  • Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. 
  • Output merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

B. Karakteristik Sistem Berikut adalah karakteristik sistem menurut Fatta (2007) 

  1.  Batasan (boundary) adalah penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem. 
  2. Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 
  3. Masukan (input) adalah sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 
  4. Keluaran (output) adalah sumber daya produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalama suatu sistem.
  5. Komponen (component) adalah kegiatan-kegiatan atau proses dalam suaatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 
  6. Penghubung (interface) adalah tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinterasi. 
  7. Penyimpanan (storage) adalah area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. 

C. Model sistem informasi psikologi (secara manual) Model sistem informasi dalam psikologi salah satunya program SPSS. Program ini dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu komputer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas psikologi itu sendiri 

 Daftar Pustaka: 
Fatta, H. A (2007).  Analisis dan perancangan sistem informasi. Jakarta: Andi Offset
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem 
http://raniwidiastuti.blogspot.co.id/2014/11/komponen-elemen-elemen-sistem.html

Kamis, 29 September 2016

Sistem Informasi Psikologi

Nama: Andiani Dini Putri
Kelas: 4PA06
NPM: 10513877


PENGERTIAN SISTEM
Ø Menurut Murdick (Hutahaen, 2014) , sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
Ø Menurut Jerry FutsGerald (Hutahaen, 2014), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Ø Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (Hutahaen, 2014), sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.
Ø Menurut Marimin, Tanjung, Prabowo (2006), sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan objek yang saling berhubungan untuk mencapai tujuaan atau sasaran tertentu.

PENGERTIAN INFORMASI
Ø Menurut Laudon, informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Ø Menurut Davis (dalam Gaol, 2008) , informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Ø Leod  (dalam Gaol, 2008), mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data yang sudah diolah dan mempunyai arti dan manfaat tertentu.

PENGERTIAN PSIKOLOGI
Ø Menurut Wade dan Tavris (2010), psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
Ø Wundt (dalam Basuki, 2008) psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness). Dalam psikologi, keadaan jiwa direfleksikan dalam kesadaran manusia.
Ø Woodworth & Marquis (dalam Basuki, 2008) memberikan gambaran bahwa psikologi mempelajari aktivitas-aktivitas individu. Pengertian “aktivitas” itu luas, baik aktivitas motorik, kognitif, maupun aktivitas emosional.
Ø Branca (dalam Basuki, 2008) menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yeng mempelajari tingkah laku dan kondisi mental manusia pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengertian sistem, informasi dan psikologi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah sekumpulan objek atau sistem pengolah data yang memuat tentang psikologis manusia demi mencapai tujuan tertentu.

Daftar Pustaka
Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
Marimin, Tanjung, H., Prabowo, H. (2006). Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya  Manusia. Bogor: Grasindo
Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi. Jakarta: PT  Grasindo
Wade, C & Travis, C.(2010). Psikologi Kepribadian: Edisi 9. Jakarta: Erlangga
Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Depok: Universitas Gunadarma

Senin, 11 Januari 2016

Review Jurnal Job Enrichment

Kelompok 4 (pepaya) :
Allysa Puspacinta
Andiani Dini Putri
Anisa Rahma Hanifa
Dinda Deniati Pandini 
Nurfadillah Ami Santika


JUDUL
Enhancing Role Breadth Self-Efficacy: The Roles of Job Enrichment and Other Organizational Interventions
PENULIS
Sharon K. Parker
JURNAL
Journal of Applied Psychology
VOL  & NOMOR
Vol. 83, No. 6, 835-852
TAHUN
1998
REVIEWER
Allysa Puspacinta,Andiani Dini Putri,Anisa Rahma Hanifa,Dinda Deniati Pandini & Nurfadillah Ami Santika
TANGGAL REVIEW
8 Januari 2016
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Peran Breadth Self-Efficacy: Peran Job Enrichment dan
Intervensi Organisasi lainnya.
LATAR BELAKANG
Peran luasnya self-efficacy (RBSE) mengacu pada kemampuan yang dirasakan karyawan membawa satu set yang lebih luas dan lebih proaktif dari tugas pekerjaan yang melampaui ditentukan teknis persyaratan. Sebuah skala baru dikembangkan dari RBSE adalah internal konsisten dan berbeda dari konsep terkait kepribadian proaktif dan harga diri. Dalam sebuah cross sectional awal
Penelitian (N = 580), variabel desain kerja (job enrichment, pembesaran pekerjaan, dan keanggotaan kelompok perbaikan) adalah prediktor organisasi kunci RBSE. Penyelidikan ini diulangi dalam studi cross-sectional kedua (N = 622) dan diperpanjang dengan memeriksa perubahan dari waktu ke waktu (N = 459). Analisis membujur menunjukkan bahwa peningkatan pengayaan pekerjaan dan peningkatan kualitas komunikasi meramalkan
pengembangan lebih self-efficacy.
SUBJEK
Sampel cross-sectional pada waktu 1 termasuk 622 peserta yang usia berkisar 16-63 tahun (M = 38,07, SD = 10,40) dan yang kepemilikan berkisar dari kurang dari 1 tahun sampai 22 tahun (M --- 8.08, SD = 6.98). Enam persen dari peserta perempuan, dan 20% memiliki kontrak kerja sementara. Pada waktu 2, ada 778 peserta yang menyelesaikan kuesioner (ukuran sampel meningkat dibandingkan dengan waktu 1 adalah karena ekspansi tenaga kerja untuk mengatasi lebih besar permintaan di seluruh dunia untuk produk). Dari jumlah tersebut, 459 peserta juga telah menyelesaikan survei sebelumnya dan itu cocok ini sampel yang digunakan untuk komponen longitudinal.
METODE
dua studi lapangan yang dilakukan di perusahaan terpisah yang menguji proposisi penelitian. Studi pertama didasarkan pada data cross-sectional. Itu Keberadaan asosiasi cross-sectional antara organisasi praktek dan RBSE.
KESIMPULAN
proposisi bahwa berbagai intervensi organisasi dapat mempromosikan sejauh yang karyawan merasa percaya diri untuk mengambil berbagai proaktif, interpersonal, dan integratif tugas - yaitu, untuk meningkatkan RBSE mereka. Menggunakan skala baru dikembangkan, terbukti handal dan valid, saya melakukan dua bidang studi yang bersama-sama memberikan dukungan untuk proposisi ini, meskipun menunjukkan bahwa hanya memilih praktik organisasi bentuk pengembangan RBSE. Pada tingkat umum, implikasi penting dari temuan ini adalah bahwa serta membangun tenaga kerja dengan tinggi self-efficacy dengan merekrut tepat karyawan (seperti yang dengan harga diri yang tinggi, dengan gaya kepribadian proaktif, atau dengan tingkat tinggi kemampuan kognitif dan motivasi intrinsik), yang self-efficacy karyawan yang ada dapat ditingkatkan melalui organisasi intervensi.
SARAN
kebutuhan yang jelas untuk melakukan penelitian ini dalam
organisasi lain untuk memastikan generalisasi dari Temuan, terutama mengingat bahwa studi ini melibatkan dua Perusahaan Inggris berbasis. Ada juga akan menjadi nilai untuk terus mengembangkan ukuran RBSE (misalnya, dengan membandingkan pendekatan Likert digunakan di sini dengan Bandura, 1986, pendekatan). Pada tingkat konseptual, penting untuk menyelidiki mekanisme yang organisasi variabel mempengaruhi RBSE. Misalnya, melakukan pengayaan pekerjaan meningkatkan pengalaman penguasaan enactive bahwa dalam peningkatan gilirannya self-efficacy, seperti yang saya telah berteori, dan ada link antara RBSE karyawan dan kinerja mereka? Investigasi pertanyaan terakhir tidak akan mudah karena ukuran yang tepat kinerja diperlukan. Akhirnya, hubungan antara RBSE dan karyawan kesejahteraan kebutuhan untuk diperiksa. Dalam kompleks dan lingkungan yang tidak pasti, karyawan dengan RBSE lebih tinggi mungkin lebih mampu mengatasi tuntutan yang muncul, sehingga meminimalkan stres yang mereka alami.




Menurut Kelompok kami jurnal berjudul “Enhancing Role Breadth Self-Efficacy: The Roles of Job Enrichment and Other Organizational Interventions” Sangat baik karena peneliti menjelaskan laporan secara lengkap dengan menjelaskan dan menjabarkan hasil pembahasan dari penelitian tersebut.